Selasa, 15 Februari 2011

MASA PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM


MASA PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan islam berarti memasukan ajaran agama islam kedalam unsur” kebudayaan suatu bangsa,khususnya  B. Arab


Beberapa kemungkinan yang terjadi :
  1. Unsur bersifat memperkaya & melengkapi unsure budaya yang telah ada. Contoh : Al-quran.
  2. Unsur bersifat meluruskan kembali nilai” yang ada dalam kenyataan dalam kenyataan praktisnya sudah menyimpang dari ajaran aslinya. Contoh : Ajaran Tauhid,
  3. Unsur bersifat sangat bertentangan dengan budaya yang ada sebelumnya. Contoh : perjudian,perjinahan,minum minuman keras (yang dapat memabukan)
  4. budaya yang telah ada dan tidak bertentangan dengan ajaran islam, pada umumnya dibiarkan tetap berlaku dan berkembang dengan mendapatkan pengarahan.
  5. Mendatangkan ajaran baru yang belum ada sebelumnya,untuk meningkatkan perkembangan budaya.

Dengan ini akan terbentuk suatu seting nilai & budaya islami yang lengkap dan sempurna dalam ruanglingkupnya yang sepadan, baik dari situasi, kondisi, maupun waktu dan perkembanagn jamannya.
Sasaran pembudayaan :
v  Para pemuda (sebagai generasi penerus), dan masyarakat bangsa lain yang belum ajaran agama islam.
v   Penyampaian atau Dakwah kepada yang baru mengenal Islam.

PUSAT-PUSAT PENDIDIKAN ISLAM

  1. Madrasah Makkah
  2. Madrasah Madinah
  3. Madrasah Bashroh
  4. Madrasah Damsyik
  5. Madrasah Fista (Mesir)

3 GRIS BESAR PEMIKIRAN ISLAM :

v Pola Skoslatik(terikat Alqura&Assunah)
v Pola Rasional (hanya dengan Akal saja)
v Pola Batiniyah&intuitif(pengalaman batin)





MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

       I.      Pola-pola pembaharuan pendidikan Islam

1)            Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di Barat.

Menganggap bahwa pendidikandi Madrasah tidak terlalu berpengaruh terhadap perkembangan Negara dan Bangsa,dibandingkan dengan Sekolah Umum

Usaha yang dilakukan :
1.      Mendirikan sekolah dengan pola sekolah Barat,baik sistem maupun isi pendidikan.yaitu : Makteb-I Ma’arif(Sekolah Pengetahuan Umum) dan Makteb-i Ulum-i Edebiye(Sekolah Sastra)
2.      Pengiriman pelajar-pelajar ke dunia Barat,terutama ke Prancis.

Ini terjadi di Turki Usmani dan Mesir, setelah kalah dengan berbagai Negara di Eropa Timur pada masa itu.Sultan Muhammad II adalah pelopor dari Turki dan Muhammad Ali adalah pelopor dari Mesir. Setelah berkembang Beliau mendirikna kembali sekolah yaitu : Sekolah Militer, Sekolah Tknik, Sekolah Kedokteran dan Pembedahan.

2)            Golongan yang berorientasi pada sumber islam yanag murni.
        
Berpandangan bahwa sesungguhnya islam sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan modern.

Mereka beranalisa bahwa penyebab kemunduran islam adalah :
1.      Islam tidak lagi melaksanakan ajaran islam secara semestinya.
2.      Ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kemajuan dan kekuatan di tinggalkan.
3.      Menerima ajaran-ajaran Islam yang sudah tidak murni lagi.
                 
Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jamaluddin Al-Afgani dan Muhammad Abduh(akhir abad 19 M).

Pola pembaharuannya adalah :
1.      Pemurnian ajaran Islam dengan kembali kepada Alquran dan Hadts
2.      pembukaan pintu ijtihad
3.      Pemberantasan Taklid
4.      pengutan akal

Maka didirikanlah MPI (Majelis Pendidikan Tinggi)yang berbasis Islam, supaya menghasilkan Ulama yang berpengetahuan Umum.
        
3)            Golongan yang berorientasi pada Nasionalisme.

Bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan rasa Nasionalisme yang kemudian menimbulkan kekuatan-kekuatan politik yang berdiri sendiri. Keadaan tersebut mendorong pada umumnya bangsa-bangsa Timur dan bangsa terjajah lainnya untuk mengembangkan nasionalisme masing-masing.

Ide kebangsaan atau Nasionalisme inilah yang pada tahap perkembangan berikutnya mendorong timbulnya usaha-usaha merebut kemerdekaan dan mendirikan pemerintahan sendiri di kalangan bangsa-bangsa pemeluk islam. Dalam bidang pendidikan, umat islam yang telah membentuk pemerintahan nasional tersebut, mengembangkan sistem dan pola pendidikan nasionalnya sendiri-sendiri.

    II.   Dualisme Sistem Pendidikan Islam

Sistem pendidikan modern, pada umumnya dilaksanakan oleh pemerintah, yang pada mulanya adalah dalam rangka memenuhi tenaga-tenaga ahli untuk kepentingan pemerintah, dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan modern. Sedangkan system pendidikan tradisional yang merupakan sisa-sisa dan pengembangan system Zawiyah, Ribat, atau Pondok Pesantren dan Madrasah yang telah ada di kalangan masyarakat, pada umumnya tetap mempertahankan kurikulum Tradisional yang hanya memberikan pendidikan dan pengajaran keagamaan. Dualisme sistem dan pola pendidikan inilah yang selanjutnya mewarnai pendidikan islam di semua Negara dan masyarakat islam, dan dikehendaki oleh pemikir pembaharuan pendidikan islam. Sampai sekarang pemaduan antara kedua sistem dan pola pendidikan islam ini, tampak masih berlangsung di seluruh Negara dan masyarakat Islam.  



SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN

Pendidikan islam mencapai puncak kejayaan pada dinasti Abbasiyah,yaitu pada masa pemerintahan Haru Al Rasyid (170-193 H) karena beliau adalah ahli ilmu pengetahuan dan mempunyai kecerdasan.

Tujuan Pendidikan Pada Masa Abbasyiah yaitu :

  1. Tujuan Keagamaan dan Akhlak
  2. Tujuan Kemasyarakatan
  3. Cinta Akan Ilmu Pengetahuan
  4. Tujuan Kebendaan

A.    Kurikulum

Menurut Ahmad Tafsir, Kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari oleh siswa.

Ø  Kurikulum Sekolah Tingkat Dasar : Alquran, agama, membaca, menulis, dan syair.
Ø  Kurikulum Sekolah Istana : khitabah, ilmu sejarah, cerita perang, cara pergaulan, ilmu pokok seperti Alquran, syair,dan fiqih.
Ø  Kurikulum pendidikan formal : Ilmu agama dengan Alquran dengan intinya, hadits, tafsir,fiqih, dan seni berdakwah(retorika), yang mencakup diantaranya : Al Ma’ani(perbedaan kalimat), Al bayan(pelapalan kalimat), Albadi(sastra)

B.           Metoda Pengajaran
        
         Metoda yang dipakai pada masa dinasti Abbasiyah 3 macam :
Ø  Metode lisan
Ø  Metoda hapalan
Ø  Metoda tulisan

C.          Kehidupan Murid

Ciri murid dalam pendidikan tingkat dasar adalah :
Ø  Diharuskan belajar membaca dan menulis.
Ø  Bahan pengajaran menggunakan syair-syair.
Ø  Murid-murid diajarkan membaca dan menghapal Alquran.
Ø  Lama belajar tidak ditentukan,tegantung pada kemampuan murid.
Ø  Hubungan guru dan murid sebagai hubungan orng tua dan anak.

Pada pendidikan tingkat tinggi murid bebas memilih guru yang mereka sukai yang dianggap paling baik.
Ciri khas pendidikan pada dinasti Abbasiyah adalah teacher oriented, yaitu kualitas suatu pendidikan tergantung pada guru.
D.          Rihlah Ilmiyah.

Memberikan kebebasan kepada murud untuk belajar kepada guru yang mereka kehendaki.pun juga demikian guru-guru juga melakukan hal demikian untuk belajar dan mengajar. Metoda seperti ini sering disebut Learning Society(Masyarakat belajar). Kejadian seperti ini seperti lebah yang mencari bunga ketempat yang jauh dan pulang membawa madu yang manis.

E.           Wakaf

Lembaga wakaf menjadi sumber keuangan bagi lembaga pendidikan islam. Dengan dipelopori oleh penguasa islam yang cinta ilmu seperti Harun Al Rosyid dan Al Ma’mun maka berdirilah lembaga-lembaga pendidikan untuk keilmuan.

F.           Berkembangnya Lembaga Pendidikan Islam.

1.      Lembaga Pendidikan Islam Nonformal

Ø  Kutab Sebagai Lembaga Pendidikan Dasar
Ø  Pendidikan Rendah di Istana
Ø  Toko-Toko Kitab
Ø  Rumah-rumah Para Ulama
Ø  Majelis kesastraan
Ø  Badiah(Padang Pasir,Dusun Tempat Tinggal Badwi).
Ø  Rumah Sakit
Ø  Perpustakaan
Ø  Ribath(Khaniqah)

2.      Lembaga Pendidikan Formal
Ø  Madrasah Nizamiyah
Ø  Madrasah Nuruddin Zinki
Ø  Perguruan Tinggi ;
ü  Baitul Hikmah diBaghdad.
ü  Darul ‘Ilmi di Kairo.


PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

v  Ilmu Tafsir
v  Ilmu Qiroat
v  Ilmu Hadits
v  Ilmu Fiqih
v  Ilmu Ushul Fiqih
v  Ilmu Kalam
v  Ilmu Tasawuf
v  Ilmu Tulen :
1)      Ilmu Matematika
2)      Ilmu Falaq
3)      Ilmu Musik
v  Ilmu Kealaman dan Eksperimental :
1)      Ilmu Kimia
2)      Ilmu Fisika
3)      IlmuBiologi
v  Ilmu Terapan Praktis :
1)      Ilmu Kedokteran
2)      Ilmu Farmasi
3)      Ilmu Pertanian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar